Iman yang diajarkan oleh Sang Maha Welas Asih Kuan Im, sebagai berikut:
1. Melihat
Tidak selalu melihat kesalahan orang lain, melainkan selalu memperhatikan
kesalahan diri sendiri.
2. Korban
Tidak selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri, melainkan berkorban demi kepentingan orang banyak.
3. Murah Hati
Tidak berbuat sewenang-wenang, melainkan murah hati dan welas asih kepada semua umat manusia.
4. Keadilan
Tidak memfitnah, membohong, dan memutar lidah, melainkan jujur, setia, danadil.
5. Menerima
Tidak tamak kedudukan, harta, dan segala kemilauan dunia, melainkan menerima apa adanya.
6. Duri-duri
Tidak menumbuhkan duri-duri dalam, yaitu menyimpan rasa benci dan
dendam pada orang yang tidak disenangi. Tidak melawan duri-duri luar,
yaitu rasa emosi menanggapi tantangan dari orang yang mencari
huru-hara, melainkan rela mencabuti duri-duri dalam dan menghindari
duri-duri luar, supaya tidak menciptakan segala permusuhan.
7. Mondar-mandir
Tidak mondar-mandir ke sana ke mari walaupun terkena hujan lebat,
angin puyuh, dan terik matahari, melainkan tetap tegak lurus dan tumbuh
ke atas.
8. Mengasihi
Tidak mencari, menyesatkan dan menjerumuskan orang lain, melainkan
mengasihi dan menuntun ke jalan yang benar kepada semua orang.
9. Nafsu dan Berzinah
Tidak mengikuti keinginan untuk menyenangkan tubuh dan menuruti
nafsu, melainkan sebaliknya melawan keinginan tubuh yang buruk supaya
pikiran tidak menjadi kotor dan matikan segala nafsu supaya tidak
melakukan perzinahan.
10. Orang Sakit
Tidak seperti orang sakit, diobati sembuh berhenti berobat kambuh,
melainkan sebaliknya kalau sekali bertaubat, maka harus rela membuang
segala macam bentuk perbuatan dan pikiran yang buruk, menghimpuni
kebaikan dan menyongsong hidup baru yang bersih dari noda.
11. Bersih
Tidak hanya penampilan saja yang dibersihkan tetapi segala yang tak terlihatpun jangan lupa dibersihkan.
12. Imbalan
Tidak memikirkan upah dan imbalan besar, kalau membantu orang harus sepenuh hati.
13. Manfaat
Tidak memanfaatkan tenaga seseorang untuk kepentingan pribadi, tetapi
mengorbankan diri sendiri untuk menolong kepentingan orang lain tanpa harapan apapun.
14. Curang
Tidak berpangku tangan dan berbuat curang, tetapi rajin bekerja dan tidak merugikan orang lain.
15. Berbuat Baik
Seharusnya berbuat kejahatan tidak pernah sekejap mata pun dan berbuat kebaikan untuk kekal selamanya.
16. Obat
Tidak emberikan obat kepada orang yang tidak sakit, melainkan obat yang diberikan adalah untuk menyembuhkan penderitaan
17. Memilih
Tidak semuanya dipilih, tetapi memilih satu di antara dua jalan yang serupa benarnya tapi berlainan arah.
18. Menerkam
Tidak hanya menerkam keinginan dan nafsu yang kecil saja, tetapi jadilah seperti harimau yang menerkam mangsa besar dan kecil.
19. Beban
Tidak karena merasa berat lantas dilepas, tetapi bagaimanapun beratnya beban itu tetap diangkat.
20. Jalan
Tidak memilih jalan yang gelap dan menurun, tetapi pilihlah jalan yang
mendaki dan terang.
21. Mata
Tidak melihat kebenaran dengan mata terbuka, tetapi dengan menutup mata melihat kebenaran
22. Kendali
Tidak membiarkan kemauan tubuh menjadi semakin liar dan tak
terkendali, melainkan rela mengendalikan kemauan tubuh itu dengan
kesucian.
23. Kekerasan
Tidak melawan kekerasan dengan kekerasan, melainkan kekerasan harus dikendalikan dengan kesabaran.
24. Mulut
Tidak menggunakan mulut untuk menjelek-jelekkan dan memfitnah
orang, melainkan sebaiknya mulut harus dibersihkan dan hanya digunakan
untuk memuji-muji (perkataan benar, baik).
25. Kesombongan
Tidak melawan kesombongan dengan kesombongan, melainkan melawan kesombongan dengan rendah hati.
26. Kejahatan
Tidak melawan kejahatan dengan kejahatan, melainkan melawan kejahatan dengan kebaikan dan kelemah-lembutan.
27. Telinga
Tidak hanya mendengarkan suara-suara yang memuji dan menyanjung,
tetapi suara-suara yang sifatnya menjelek-jelekkan dan menjatuhkan pun
diterima.
28. Pikiran
Tidak membiarkan pikiran berpikir hal-hal yang tidak baik hingga menjadi
kotor, melainkan rela mengosongkan pikiran dan mengisinya dengan kebenaran-kebenaran.
29. Mencari
Tidak mencari kebenaran disertai debu-debu kotoran dunia, tetapi
mencari kebenaran harus disaring supaya kotoran-kotoran tersebut dapat
tertinggal seluruhnya.
30. Wajah
Tidak memandang wajah tetapi menilai hatinya yang baik.
31. Melihat
Tidak melihat ke bawah yang berkemilauan, melainkan melihat ke atas yang kosong melompong.
32. Kekuatan
Tidak menggunakan kekuatan untuk menakuti dan menyiksa yang lemah, melainkan kekuatan untuk melindungi yang lemah.
33. Hati
Tidak membiarkan hati menjadi gelap, melainkan menjaga agar hati tetap terang.
34. Tahan Uji
Tidak mengindahkan godaan, melainkan mengejar kebenaran supaya tahan uji.
35. Sadar
Tidak berbuat dosa dahulu baru kemudian sadar, melainkan sadar dulu supaya tidak berbuat dosa.
36. Kebenaran
Tidak mencari kebenaran setelah gelap tiba, melainkan mencari kebenaran di saat fajar menyingsing.
37. Berbuat Baik
Tidak melakukan perbuatan baik hanya kepada orang yang disenangi, melainkan berbuat baik kepada semua orang.
38. Menyenangkan
Tidak mencari jalan hanya untuk kesenangan diri sendiri, melainkan juga
untuk orang lain.
39. Pendapat
Tidak memaksakan pendapat diri sendiri kepada orang banyak, melainkan
menerima pendapat orang banyak.
40. Membuahkan
Tidak membuahkan kejahatan, melainkan membuahkan kebenaran di mana-mana.
41. Menolong
Tidak mencari kesempatan di dalam kesempitan, melainkan menolong orang didalam kesempitan.
42. Percaya
Tidak menyatakan percaya hanya di mulut saja, melainkan harus dengan
perbuatan baik.
43. Mengakui
Tidak menuduh orang lain atau mencari kambing hitam, melainkan mengakui kesalahan sendiri.
44. Menyenangkan
Tidak membuat susah hati orang lain, melainkan selalu menyenangkan hati orang.
45. Bekerja Keras
Tidak diam berpangku tangan dan bermalas-malasan saja, melainkan bekerja keras untuk mencari hari esok yang lebih cerah.
46. Tamak
Tidak tamak, melainkan selalu merasa bersyukur atas apa yang sudah dimiliki
47. Jasa
Tidak mengingat-ingat jasa sendiri, melainkan harus selalu ingat akan
kebaikan orang lain.
48. Memberi dan Menerima
Tidak selalu hanya menerima saja, melainkan juga harus memberi
49. Rahasia
Tidak membongkar rahasia orang lain, melainkan selalu menjatuhkan diri dan seolah-seolah tidak mengetahui.
50. Cermin
Tidak bercermin hanya melihat wajah diri sendiri yang indah elok,
melainkan bercermin juga mau mengamati watak diri sendiri yang kurang
sempurna.