KONFUCIUS sesungguhnya bukan sekedar seorang besar atau pemikir besar, seorang philosof, bijak, politisi, pendidikan atau budayawan besar dunia yang termasyur. Tetapi beliau adalah MU DUO atau Genta Rohani, seorang utusan TIAN, seorang Nabi besar bagi manusia. Seorang Nabi yang membangun kembali ajaran agama (RU JIAO) yang pada jamannya telah dilupakan orang. Beliau mengajak manusia, mengajak dunia, menegakkan Firman TIAN untuk menggemilangkan kebajikan dan mengamalkan dalam hidup sebagai perwujudan iman dan satyanya kepada TIAN YME, yakni hidup menempuh Jalan Suci (DAO).
Hal ini dapat kita buktikan dari pernyataan beliau sendiri, para murid-muridnya maupun orang-orang jaman itu yang tersurat dalam Kitab Suci She Shu. Di dalam kitab Sabda Suci III:24 tersurat: 'Penjaga tapal batas negeri Yi mohon bleh menemui Nabi Khongcu, dan berkata: "Setiap ada seorang susilawan lewat di sini, aku tidak pernah tidak menemuinya". Oleh para murid, dia dipersilahkan menemuinya. Setelah keluar ia berkata, "Saudara-saudaraku mengapa kalian nampak bermuram durja karena kehilangan kedudukan? Sudah lama dunia ingkar dari jalan Suci, kini TIAN menjadikan guru selaku MU DUO atau gentaNya!" Demikianlah betapa TIAN telah menjadikan Nabi Khongcu sebagai utusan yang membawakan FirmanNya, agar manusia mau belajar dan membina diri, hidup di dalam Jalan Suci yang diridhoiNya. Tersurat pula dalam Sabda Suci IX:6 'Memang TIAN berkenan mengutusnya sebagai Nabi. Maka banyaklah kecakapannya.'
Di dalam pengakun Nabi Khongcu sendiri beliau sungguh telah menerima Firman TIAN yang telah menyalakan/menumbuhkan kebajikan di dalam diri beliau, dan TIAN juga telah mengembaninya dengan misi suci sebagai pewaris kitab/ajaran suci yang membawakan kebenaran, untuk membangkitkan kembali dan menggenapi/menyempurnakan Ru Jiao (Agama Ru), yang kini lebih dikenal dengan nama Agama Khonghucu, yang dasar-dasar ajarannya sudah di letakkan dan dibangun sejak jaman raja-raja suci Yao, Sun, Yu agung, Cheng tang, Wen, dan nabi Zhou Gong Dan (antara abad 23 s.M s/d sekitar abad 12s.M).
Marilah kita renungi dan hayati ayat-ayat suci d bawah ini:
Nabi khongcu bersabda, "Pada waktu berusia 15 tahun, sudah teguh semangat belajarku. Usia 30 tahun, tegaklah pendirian, usia 40 tahun, tiada lagi keraguan dalam pikiran. Usia 50 tahun, telah mengerti akan Firman TIAN. Usia 60 tahun, pendengaran telah menjadi alat yang patuh (untuk menerima kebenaran). Dan usia 70 tahun, aku sudah dapat mengiti hati dengan tidak melanggar Garis Kebenaran". (Sabda Suci II:4). Jelaslah pengakuan beliau ini, sejak sekitar usia lim puluh tahun beliau mengemban tugas Suci dari TIAN untuk menjadi Genta Rohani TIAN bagi manusia dan dunia ini.
Ketika Nabi Khongcu terancam bahaya di negeri Kuang, beliau bersabda, "Sepeninggal Raja Suci Wen, bukankah kitab-kitabnya aku yang mewarisi? Bila TIAN hendak memusnahkan kitab-kitab/ajaran-ajaran itu, aku sebagai orang yang lebih kemudian, tidak akan memperolehnya. Bila TIAN tidak hendak memusnahka kitab-kitab/ajaran-ajaran itu, apa yang dapat dilakukan orang-orang negeri Kuang atas diriku." (Sabda Suci IX:5).
Ketika Nabi Khongcu terancam oleh Huan Dui (seorang penguasa jahat dari negeri Song), beliau bersabda, "TIAN telah menyalakan kebajikan dalam diriku. Apakah yang dapat dilakukan Huan Dui atas diriku?" (Sabda Suci VII:23). Sabda-sabda di atas jelas menegaskan bahwa TIAN telah menjadikan beliau utusan-Nya, Nabi yang senantiasa mendapatkan berkah, bimbingan dan perlindungan TIAN. Hal inilah yang menjadi rahasia kekuatan, kemampuan dan kebesara Nabi Khongcu dalam mengemban misi suciNya dalam menghadapi segala kendala, rintangan, tantangan, dan penderitaanNya tanpa menanggung kecemasan, ketakutan atau keputusasaan.
Di dalam kondisi yang paling mengecawakan pun, tercatat di dalam Sabda Suci XIV:35, beliau bersabda dalam keprihatinanNya, "Ah.,tiada orang yang mengenal/mengerti aku". Murid beliau yang bernama Zi Gong bertanya, "Apakah maksudnya tiada orang yang mengenal/mengerti guru?". Nabi Khongcu bersabda, "Aku tidak menggerutu kepada TIAN, tidak pula menyesali manusia. Aku hanya belajar dari tempat rendah ini terus maju menuju tinggi, TIANlah mengerti diriku!."
Meng Zi sang penegak itu pun mengaku, "Khongcu ialah Nabi segala masa. Maka Nabi Khongcu dinamakan yang Lengkap, besar dan sempurna." (Meng Zi VB.I.6).
Di dalam kitab suci Tengah Sempurna tersurat, "Maha besar jalan suci Nabi. Sangat luas lah dia, berlaksa wujud dikembangkan dan dipelihara, kemuliaannya meninggi langit". Kalau bukan yang mencapai puncak kebajikan (ZHI DE), tidak akan dapat dia mencapai puncak Jalan Suci". (XXVI:2&5)**
Copyright (c)2005-2007 manajemenwww.suhuliem.tk