Jalan Bodhisattva
Oleh Ven. Sheng Yen
(Diterjemahkan dari : Ch'an Magazine, Spring 98, Dharma Drum Mountain Buddhist Association, New York)
Sebagai seorang praktisi, tujuan latihan kita, dengan mengikuti tauladan Sang Buddha, adalah untuk mencapai pencerahan atau mencapai ke-Buddha-an. Untuk mencapai tujuan yang sangat tinggi dan ideal ini, kita bekerja terus menerus mengembangkan kebijaksanaan dan mengumpulkan kebajikan. Dengan berlatih seperti ini, kita juga terus memberikan manfaat yang luar biasa untuk diri kita maupun orang lain.
Praktek ini-lah yang disebut jalan Boddhisattva yang diwujudkan dalam tiga tekad yang dibaca dalam upacara pengambilan tekad Boddhisattva, untuk menggabungkan kebajikan dan untuk menyadari kebijaksanaan demi kepentingan semua mahkluk hidup. Melalui usaha yang rajin dan terus menerus dalam mengembangkan kebijaksanaan, mengumpulkan kebajikan, jalan Boddhisattva akan menghasilkan ke-Buddha-an. Dengan kata lain, Jalan Boddhisattva adalah jalan yang akan membawa seorang praktisi menuju ke-Buddha-an.
Dalam tradisi Buddhist, kita sering mendengar kata "Bodhisattva". Kata ini berasal dari bahasa Sanskrit yang berarti "Mahkluk hidup yang telah cerah". Cerah di sini maksud-nya adalah kualitas tertentu pencerahan, yang bisa saja masih rendah dan bisa saja sangat tinggi. Sedangkan mahkluk hidup adalah mahkluk yang masih memiliki perasaan, sensasi atau emosi.
Dengan demikian arti Bodhisattva dapat dipahami sebagai berikut:
Ke atas, Bodhisattva adalah mahkluk yang memiliki aspirasi untuk mencapai ke-Buddha-an
Ke bawah, Bodhisattva adalah mahkluk yang memiliki aspirasi untuk menolong semua mahkluk hidup.
Ke dalam, Boddhisattva adalah mahkluk yang memiliki aspirasi untuk membangkitkan ke-Buddha-an di dalam dirinya sendiri
Ke luar, Boddhisattva adalah mahkluk yang memiliki aspirasi untuk membangkitkan ke-Buddha-an di dalam diri setiap makhluk
Tanpa pencerahan, bagaimana seorang praktisi Mahayana, seorang praktisi jalan Bodhisattva, melaksanakan tujuan yang kelihatan begitu mustahil ini ? Bagaimana untuk menolong semua mahkluk mencapai pencerahan ? Jika mereka sendiri belum mencapai pencerahan, bagaimana praktisi jalan Bodhisattva benar-benar menolong orang lain ? Kita bisa memahami pertanyaan-pertanyaan tersebut karena kita semua hanya manusia biasa. Jika kita tidak dapat berenang, bagaimana kita bisa menolong orang lain yang sedang tenggelam ? Dan jika misalnya, akhirnya kita bisa berenang dan berhasil membawa diri kita ke pantai seberang, mengapa kita harus meloncat lagi ke dalam air dan mengambil resiko untuk menyelamatkan orang lain ? Dengan sikap seperti ini, beberapa praktisi berusaha secepat mungkin untuk mencapai pantai seberang untuk melepaskan diri dari belenggu derita. Mereka hanya berusaha menolong dirinya sendiri untuk membebaskan diri dari lautan derita. Akibatnya, akan sangat sulit lagi dan membutuhkan waktu lama buat mereka untuk membangkitkan kembali ke-Bodhi-an di masa yang akan datang.
Kenyataan-nya, untuk menyelamatkan orang yang sedang tenggelam, seseorang tidak dapat meninggalkan air dan kemudian pergi dan tinggal di seberang. Dan jika kita tidak bisa berenang, disukai atau tidak, satu-satunya tempat berlatih adalah di dalam air. Demikian pula, jalan Bodhisattva harus dilatih di tengah penderitaan. Kita tidak dapat mengandalkan sepenuhnya pada kekuatan Buddha, atau pun menunggu sampai kita mencapai pencerahan. Kita membutuhkan keyakinan dan tekad yang tidak tergoyahkan, latihan yang terus menerus akan cinta kasih serta kebijaksanaan yang menembus kesunyataan. Dengan berpegang pada prinsip ini, kita akhirnya akan mengurangi kecemasan dan emosi dan membawa kita ke pemahaman yang benar akan kesunyataan.
Untuk menjamin jalan ini dan memperkokoh pondasi seseorang yang akan berjalan di Jalan ini, adalah sangat penting untuk seseorang untuk mengambil Tekad Bodhisattva(*). Komitmen yang diwujudkan dalam tekad Bodhisattva ini akan semakin memuluskan langkah seseorang untuk mencapai ke-Buddha-an.
(*) Mengambil tekad Boddhisattva adalah tahap lanjutan seorang praktisi yang serius dan memang sudah siap.