kebetulan online neh
Sutra Dharani Cundi Ibu Tujuh Koti Buddha
Cundi devi dharani Arya Mahayana suttram
Foshuo qijuzhifomuxin dazhuntituoluonijing
Suatu kali, Sang Buddha sedang berdiam di dekat Shravasti, di Taman
Anathapindaka, Hutan Jeta. Pada saat itu, Yang Dijunjungi Dunia sedang
merenungkan dan mengamati kondisi para makhluk di masa mendatang.
Karena belas kasih-Nya pada mereka, Buddha memutuskan untuk membabarkan
Dharani Cundi, yakni intisari hati ibu tujuh koti Buddha. Kemudian,
Buddha melafalkan mantra itu:
NAMO SAPTANAM SAMYAKSAMBUDDHA KOTINAM. TADYATHA: OM, CALE, CULE, CUNDI SVAHA.
Bila ada bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika yang menghafalkan serta
melafalkan dharani ini sebanyak 800.000 kali, seluruh kesalahan maha
berat yang pernah dilakukannya semenjak masa yang sangat lampau akan
dihapuskan. Orang itu akan memiliki kesempatan berjumpa dengan semua
Buddha serta bodhisattva di
manapun ia dilahirkan. Selain itu, ia akan memperoleh seluruh pahala
kebajikan yang didambakannya. Lebih jauh lagi, pelafal dharani akan
berkesempatan melepaskan diri dari keduniawian dalam segenap
kelahirannya serta menjalankan seluruh sila dan ikrar bodhisattva.
Orang itu akan selalu terlahir sebagai manusia dan dewa, serta tak akan
terjatuh dalam alam-alam penderitaan. Ia akan selalu dilindungi oleh
para makhluk surgawi. Apabila seorang perumah tangga awam senantiasa
mengingat serta melafalkan dharani ini, keluarganya akan terbebas dari
segenap gangguan dan mara bahaya, bencana alam serta penyakit. Apapun
yang dilakukannya akan berhasil dengan baik; ucapan-ucapannya akan
diyakini dan diterima oleh orang lain.
Jika seseorang melafalkan mantra ini sebanyak 200.000 kali, ia akan
memimpikan para Buddha, bodhisattva, pratyekabuddha, dan sravaka.
Selain itu, dalam mimpinya ia akan memuntahkan sesuatu yang berwarna
hitam.
Apabila seseorang pernah melakukan karma buruk yang sangat berat,
setelah melafalkan mantra ini sebanyak 200.000 kali, ia akan memimpikan
para Buddha serta bodhisattva, dan dalam mimpinya itu ia juga akan
memuntahkan sesuatu berwarna hitam.
Jikalau seseorang pernah melakukan salah satu di antara kelima
pelanggaran maha berat, sehingga tidak dapat memperoleh mimpi yang baik
ini, disarankan agar ia kembali melafalkan mantra itu sebanyak 700.000
kali lagi. Setelah penjapaan selesai dilaksanakan, ia akan mengalami
mimpi atau pertanda-pertanda yang menguntungkan. Bila orang itu dalam
mimpinya memuntahkan sesuatu berwarna putih seperti pasta beras yang
kental, hal ini menandakan bahwa karma buruknya telah dimurnikan.
Aku kini akan membabarkan lebih jauh mengenai dharani agung ini.
Seseorang hendaknya berdiri menghadap patung Buddha atau mencari tanah
lapang yang bersih di depan sebuah stupa. Taburkan gomaya (kotoran sapi
yang dianggap suci dan memiliki daya pemurni di India) di atas tanah
dan buatlah mandala berbentuk segi empat. Lalu persembahkan bunga,
dupa, payung, makanan, pelita, dan lilin, sesuai dengan ukuran
mandala-nya. Persembahan boleh dilakukan sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Setelah itu, lafalkan mantra, kemudian percikkan
wewangian ke empat penjuru dan begitu pula dengan arah atas serta
bawah.Ini dilakukan guna membentuk batasan pelindung batin sadhaka
(orang yang melakukan kegiatan agama).
Sadhaka memasuki mandala dan berlutut menghadap ke arah timur. Lafalkan
mantra sebanyak 1080 kali dan botol-botol tempat menyimpan wewangian
hendaknya diputar-putarkan. Peganglah berbagai jenis bunga dengan kedua
belah tangan, dimana posisi tangan saling bersilangan. Guna memberikan
daya kekuatan pada bunga tersebut, lafalkan kembali mantra sebanyak
1080 kali. Saat meditasi letakkan bunga di hadapan sebuah cermin.
Selanjutnya, menghadaplah cermin itu dan japa mantra sebanyak 1080
kali. Praktisi akan sanggup melihat manifestasi para Buddha dan
bodhisattva. Lafalkan kembali mantra sebanyak 108 kali pada
beberapa bunga dan lemparkan ke udara sebagai persembahan. Jika sadhaka
memiliki berbagai pertanyaan, ia boleh mengajukannya pada kesempatan
tersebut dan akan memperoleh jawaban.
Jikalau ada orang mengalami penyakit yang disebabkan oleh permasalahan
batin, lafalkan mantra ini pada beberapa utas rumput cogon dan usapkan
rumput tersebut pada penderita. Dengan demikian, ia akan terbebas dari
penyakitnya. Apabila ada seorang anak yang dirasuki oleh makhluk halus,
ambillah benang lima warna dan mintalah seorang gadis muda untuk
menjalinnya menjadi satu utas benang tunggal. Buatlah satu simpul pada
jalinan benang tersebut setiap kali melafalkan mantra, sehingga secara
keseluruhan diperoleh 21 simpul. Ikatkan benang dengan simpul-simpulnya
itu ke leher sang anak. Japalah kembali mantra ini sebanyak tujuh kali
pada segenggam biji moster lalu sebarkan ke wajah anak itu, sehingga ia
akan terbebas dari kerasukannya.
Kegunaan lain mantra ini adalah sebagai berikut:
1)Untuk menyembuhkan orang yang sakit karena dirasuki oleh makhluk
halus. Kalau orangnya hadir, gambarlah tubuh orang yang sakit itu di
tas sehelai kertas. Lafalkan mantra pada sebatang tongkat yang terbuat
dari kayu pohon willow dan pukullah gambar tadi. Ini akan menyembuhkan
orang itu dari kerasukan.
Apabila orang yang dirasuk makhluk halus itu tinggal di tempat yang
jauh, lafalkanlah mantra sebanyak tujuh kali pada tongkat kayu pohon
willow itu. Kemudian kirimkan orang untuk membawa tongkat itu pada si
sakit. Gambarlah tubuh orang yang kerasukan itu di depannya dan
pukullah gambar tersebut dengan tongkat. Tatacara ini juga akan
membebaskan orang itu dari makhluk halus jahat penyebab penyakitnya.
2)Bila seseorang melafalkan mantra ini saat dalam perjalanan, ia tak
perlu takut lagi berjumpa dengan pencuri, perampok atau binatang buas.
3)Orang yang senantiasa melafalkan mantra ini akan menjadi pemenang
dalam setiap perdebatan. Apabila seseorang hendak menyeberangi lautan,
hendaknya ia melafalkan mantra ini sehingga terbebas dari segala
gangguan yang berasal dari makhluk jahat penunggu lautan.
4)Apabila seseorang terkurung dan tangannya terbelenggu, hendaknya ia melafalkan mantra ini dan dirinya akan terbebaskan.
5)Bila suatu negeri dilanda banjir, kekeringan, atau wabah penyakit;
siapkanlah krim, biji wijen, dan beras tidak lengket yang telah
dibersihkan dari sekamnya. Gunakan tiga jari untuk mengambil sebagian
dari ketiga bahan tersebut dan campurkan seluruhnya menjadi satu.
Lafalkan mantra pada campuran itu dan lemparkan ke dalam api. Lakukan
ritual ini terus menerus selama duabelas jam dalam kurun waktu tujuh
hari, dengan demikian seluruh mara bahaya akan musnah.
6)Meteraikan gambar sebuah stupa pada pasir di tepi sebuah sungai dan
setiap kali melakukannya lafalkan mantra. Laksanakan hal ini hingga
mencapai 600.000 kali. Orang yang mempraktekkannya akan menyaksikan
kemunculan Bodhisattva Avalokitesvara atau Tara. Selain itu, barangkali
ia akan menyaksikan munculnya Vajrapani. Apapun yang dimohonkannya akan
terkabul. Sadhaka mungkin pula akan dianugrahi obat kebatinan atau
menerima ramalan pencapaian pencerahannya (vyakarana).
7)Bila engkau mengelilingi gambar pohon bodhi searah jarum jam dan
melafalkan mantra ini hingga sepuluh juta kali, maka engkau akan
menyaksikan seorang bodhisattva sedang membabarkan Dharma padamu dan
engkau akan diizinkan untuk menjadi pengikut bodhisattva tersebut.
8)Jika engkau memberikan persembahan makanan dan sering melafalkan
mantra ini,engkau akan terhindar dari mara bahaya yang ditimbulkan oleh
orang atau anjing jahat. Apabila engkau telah selesai melafalkan mantra
ini sebanyak 300.000 kali di hadapan sebuah pagoda, Buddharupang, atau
stupa, dan setelah itu
mempersembahkan banyak makanan pada tanggal 15 suklapaksa (pertengahan
bulan pertama), kembali melafalkan mantra selama sehari penuh, dan
berpantang makan, maka engkau akan sanggup berjumpa dengan Vajrapani
serta menerima undangan untuk mengunjungi istananya.
9)Apabila engkau berdiri di hadapan sebuah Stupa yang didirikan untuk
menandai tempat di mana roda Dharma diputar untuk pertama kalinya,
stupa yang didirikan untuk menandai tempat Buddha dilahirkan, Stupa
yang didirikan untuk menandai tempat di mana Buddha telah turun melalui
tangga mulia dari Surga Tavatimsa atau Stupa yang berisikan Sarira,
kemudian mengeliling Stupa itu dan melafalkan mantra; maka engkau akan
menyaksikan munculnya Bodhisattva Aparajita dan Hariti. Segenap
dambaanmu akan terkabul. Jika engkau memerlukan obat spiritual, maka
apa yang engkau butuhkan itu akan dianugerahkan padamu. Selain itu,
engkau akan menerima pengajaran mengenai Jalan Bodhisattva.
10)Bila seseorang melafalkan mantra ini di tempat-tempat yang tidak
ditujukan bagi kegiatan keagamaan, ia akan menerima kunjungan dari
semua bodhisattva, tidak peduli di manapun ia berada. Dharani Cundi ini
adalah mantra Kegemilangan Agung yang telah dibabarkan para Buddha di
masa lampau dan akan dibabarkan
oleh pula oleh para Buddha di masa mendatang. Semua Buddha dari masa
sekarang juga membabarkan mantra ini, seperti yang Kulakukan hari ini.
Pembabaran ini ditujukan demi mencurahkan manfaat bagi semua makhluk,
sehingga mereka dapat merealisasi Penerangan Sempurna. Para makhluk
yang tidak memiliki pahala
kebajikan atau hanya mempunyai sedikit akar karma kebajikan saja,
dimana kapasitas dan faktor pendukung guna mencapai pencerahan tidak
didapati dalam dirinya; akan menjadi sangat beruntung jika menerima
dharani ini, mereka akan sanggup mencapai Penerangan Sempurna yang Tak
Tertandingi (Anuttara-Samyak-Sambhodi). Praktisi yang senantiasa
melafalkan mantra ini akan menuai matangnya akar karma bajik mereka,
yang tak terhingga banyaknya.
Ketika Buddha selesai membabarkan Dharani Cundi ini, para makhluk yang
tak terhingga jumlahnya terbebas dari kekotoran batin mereka serta
memperoleh pahala kebajikan dharani agung ini - Mantra Kegemilangan
Agung – serta menyaksikan kehadiran para Buddha, bodhisattva, dan para
makhluk suci lainnya dari kesepuluh penjuru. Setelah itu mereka
menyembah Sang Buddha dan meninggalkan tempat tersebut.
sumber: arsip dhammacakka